Pekanbaru,- BasmiNews.com Banyaknya reklame yang terpasang tidak sesuai aturan bukanlah isapan jempol belaka.Salah satu bukti yang nampak jelas terlihat adalah dengan dicabutnya plank reklame yang terpasang dibadan tratoar depan pasar buah nangka.Padahal sudah hampir satu bulan Bapenda kota Pekanbaru melakukan pembiaran pada reklame tersebut.
Belum lagi masalah soal Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan,reklame liar yang tampa izin serta masalah masalah lain yang terjadi di Bapenda Kota Pekanbaru.Apalagi sejak dipimpin oleh Alek Kurniawan Tapping box yang terpasang di rumah makan dan restoran juga dicabut.Padahal Tapping box adalah sebuah upaya agar tidak terjadi kebocoran pajak.
Permasalahan ini juga menjadi sorotan dari Pemuda millenial Pekanbaru(PMP).Menurut Teva Iris Alek sangat tidak becus dalam mengelola badan pendapatan daerah.saat ini PMP merasa banyak kebocoran yang terjadi pada Bappenda.Ini tentu sangat mempengaruhi pada pendapatan asli daerah(PAD) kota pekanbaru.
“Saat ini PMP merasa bahwa Bapenda tidak begitu maksimal dalam menggali sumber PAD bagi kota Pekanbaru.Bahkan terkesan Bapenda melakukan kongkalikong dengan para objek pajak demi mengeruk keuntungan pribadi”
“Hal itu bukan cuma sekedar isapan jempol saja.Banyak kini lihat bapenda membuat lobang lobang kebocoran agar PAD jadi bisa diterima secara maksimal.Begitu banyak kebijakan kebijakan Alek Kurniawan yang terasa cukup aneh dan ganjil.
“Salah satunya dengan penghapusan Tapping Box.Padahal dengan adanya Tapping Box wajib pajak tidak akan bisa memanipulasi besaran pajak yang harus disetor pada daerah.Kebanyakan rumah makan,kafe dan restoran punya omset puluhan juta per bulannya. Bukankah ini jadi sebuah keanehan dengan penghapusan tersebut”.
“Tidak cukup sampai disitu saja.Hal lain yang jadi perhatian adalah soal reklame liar yang masih bertebaran dikota.Padahal ini penyebab tidak diperolehnya PAD oleh kota Pekanbaru.Namun Bapenda tidak juga melakukan tindakan apa apa bahkan seperti tutup mata.Padahal mereka punya instrument untuk melakukan penindakan.”
“Belum lagi soal adanya vidio tron yang juga dibiarkan terpasang dipekarangan Kejaksaan Tinggi.Disana terpampang iklan rokok.Padahal wilayah tersebut tidak seharusnya sebagai tempat pemasangan iklan rokok.Disana adalah wilayah penegakan hukum.Seharusnya yang dipajang disana adalah himbauan himbauan sekitar permasalahan hukum.Mungkin karena uang pemasangan iklan disana besar sebab jalan utama jadi Bapenda membiarkan hal tersebut.
“Belum lagi hal yang cukup menghebohkan beberapa waktu yang lalu.Bapenda membiarkan reklame terpasang dibadan tratoar.Ini sudah melanggar hak dari pejalan kaki.Bahkan dalam perwako no 50 tahun 2021 ini juga tidak dibolehkan.Tapi lagi lagi bapenda melakukan aksi tutup mata atas hal itu.”
“Jika pemko terus membiarkan kebijakan kebijakan aneh yang dibuat oleh Alek Kurniawan maka pembiayaan pembangunan akan tersendat.Apalagi hal ini juga diduga merupakan permainan agar ada oknum oknum tertentu memdapat keuntungan pribadi.”
“Saat ini PMP sangat berharap agar Pj Walikota punya perhatian akan hal ini.Jangan sampai semua kebijakan kebijakan yang tidak lazim oleh Bapenda ini dilakukan pembiaran.Kalau perlu PMP meminta agar Alek Kurniawan dicopot dari jabatannya agar Bapenda bisa kembali menjadi sumber PAD terbesar bagi kota Pekanbaru”.
Rilis, Nando Saputra Gulo