SIAK- basminews.com
Porang (Amorphophallus oncophyllus) termasuk famili Araceae dan merupakan salah satu kekayaan hayati umbi-umbian Indonesia. Sebagai tanaman penghasil karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan, tanaman porang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan panga karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan. Selain itu umbi porang juga diekspor sebagai bahan baku kosmetik dan industri. Namun, banyak masyarakat yang masih rancu membedakan porang dengan iles-iles, suweg dan walur. Yang membedakannya adalah hanya pada tanaman porang pada setiap pertemuan cabang dan ketiak daun terdapat bulbil/katak, sedangkan yang lainnya tidak.
Kementerian Perindustrian terus mendorong industri pengolahan porang untuk menghasilkan berbagai produk turunan yang bernilai tambah tinggi. Upaya hilirisasi ini perlu didukung dengan penggunaan teknologi modern dan pemanfaatan kegiatan riset agar menciptakan inovasi produk yang berdaya saing.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengemukakan, pihaknya telah melibatkan berbagai pihak, antara lain dari pelaku industri, akademisi, dan lembaga litbang, untuk bersama-sama mengembangkan industri pengolahan porang yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Pada tahun 2020, produksi umbi porang di Indonesia mencapai 142.000 ton dari luas lahan sebesar 19.950 hektare (Ha), dan ditargetkan pada tahun 2024 produksi umbi porang akan mencapai 600.000 ton dari luas lahan sebesar 100.000 Ha. Saat ini, terdapat 13 perusahaan yang menghasilkan chip porang dengan total produksi 22.833 ton per tahun, dan 6 industri pengolah porang yang mampu memproduksi tepung glukomanan dengan total produksi 1.180 ton per tahun.
Di Kabupaten Siak, perusahaan pengolahan Porang telah berdiri dan mulai dikembangkan, seperti halnya di Desa Pinang Sebatang Barat, Tualang, Siak, Provinsi Riau. Perusahaan dengan nama Mitra Porang Nusantara atau MPN, didirikan dengan tujuan mendukung potensi pemanfaatan Porang dalam pendukungan terhadap bahan baku industri.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Riau Syamsuar diwakili Wakil Gubernur Brigjen TNI Purn H Edy Afrizal Natar Nasution, SIP, meninjau langsung pabrik Mitra Porang Nusantara, Jumat (19/8/2022) sekira pukul 10.00 WIB. Kegiatan mengambil Thema ;’Tingkatkan Ekspor Komoditas Tanaman Pangan Riau Unggul ‘. Tampak hadir Direktur PT Mitra Porang Nusantara (MPN), Ryan Audwinto, Walikota Pekanbaru Periode 2017-2022, Drs H Firdaus, Kadis Pertanian Kabupaten Siak
“Kami bangga mempersembahkan perusahaan ini, sebagai ekosistem untuk perkembangan perusahaan nasional. Kami terus memperjuangkan petani khususnya penanam Porang, sebagai langkah konkret untuk pengembangan ekonomi. Hal ini meningkatkan perekonomian nasional, dan secara khususnya untuk masyarakat Riau, langkah maju yang diterapkan PT Mitra Porang Nusantara, misalnya penanaman porang melalui sistem tumpang sari dengan pohon kelapa sawit dan karet,” kata Direktur PT Mitra Porang Nusantara, Ryan Audwinto.
“Industri pengolahan porang ini tidak hanya memasok kebutuhan industri makanan dan minuman saja, tetapi juga memenuhi untuk sektor industri lainnya atau yang nonpangan,” sambungnya.
“Jadi, kami inginkan masyarakat di Riau ini tidak bergantung hanya pada satu komoditas saja. Karena apabila terjadi fluktuasi harga, seperti yang dialami oleh petani kelapa sawit saat ini, mereka akan bisa terbantu dari komoditas lainnya, yakni porang,” jelas Ryan Audwinto.
“Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya, PT Mitra Porang Nusantara juga menerima pasokan porang dari wilayah lain, di antaranya Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Saat ini perusahaan menampung sebanyak 80 ton umbi porang per hari dalam tiga shift. “Saat ini, kami telah memproduksi 12 ton chip porang per hari yang akan menghasilkan 1 ton tepung glukomanan perhari,” pungkasnya.
Wakil Gubernur dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya dengan berdirinya perusahaan Mitra Porang Nusantara, sebagai langkah nyata dalam upaya peningkatan perekonomian khususnya sektor pertanian. Edy Afrizal meminta agar perusahaan jangan sebatas euforia saja, dalam mengembangkan Porang. Tetapi lebih bergeliat untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
“Jadi dengan adanya PT MPN, Pemerintah Provinsi Riau memberikan apresiasi. Jangan hanya euforia saja, namun tetap bergeliat demi pertumbuhan ekonomi kedepannya,” kata Wakil Gubernur Riau.
“Kami menyambut baik atas penanaman modal serta investasi dan pemberdayaan para petani, sehingga para petani memiliki solusi dalam menampung hasil pertaniannya. Mudah-mudahan apa yang menjadi niat kita diridhoi oleh Allah SWT. Mari majukan tanaman pangan di Provinsi Riau,” imbuh Wakil Gubernur Riau.
Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2021 ini telah menggunakan teknologi produksi yang modern. Hal ini diharapkan dapat menciptakan inovasi dalam menghasilkan produk turunan yang beragam.
Menariknya, PT Mitra Porang Nusantara juga menerapkan digitalisasi dalam penerimaan porang dari para petani. Tujuan aplikasi ini antara lain untuk mengetahui ketelusuran wilayah tanam dan jadwal panen. Artinya, perusahaan akan terjamin dalam pasokan bahan bakunya. (Simon)